Foto Pre Wedding Murah

Blog yang membahas seputar foto pre wedding.

Diberdayakan oleh Blogger.

Cara Memulai Sebuah Bisnis Fotografi Pre-Wedding

Fotografer profesional menghabiskan sekitar 5 persen dari waktu mereka menangkap objek fotografi dan 95 persen lainnya menjalankan bisnis mereka, itulah sekelumit ungkapan James Michael Taylor, owner dari Outlaw Photography. Sebagai hasilnya, sukses di industri menantang dan kompetitif ini membutuhkan talenta dan insting bisnis yang tinggi. Peralatan berkualitas, dan portfolio onine, perencanaan marketing yang kuat sangatlah penting untuk memulai dan menjalankan bisnis fotografi pre wedding.

Cara Memulai Sebuah Bisnis Fotografi Pre Wedding

  • Kebutuhan Peralatan

Untuk menjalankan bisnis ini kamu membutuhkan ekuipmen level profesional. Melalui Julie Swanson, pemilik dari The Modern Tog, untuk start-up menghabiskan biaya antara 100 juta-150 juta rupiah. Walaupun kebutuhan akan peralatan khusus tergantung pada pusat target market pada potret dalam studio, wedding, kebutuhan peralatan dasar dimulai dengan dua kamera dan 3 hingga 4 lensa berbeda. Kamu juga akan membutuhkan 1 atau 2 flash, penggerak flash, reflektor, stand pencahayaan, tas kamera dan kartu memori. 

  • Membuat Portfolio Online

Sebuah portfolio online sangatlah penting agar membuat mudah klien baru menemukan kamu dan melihat lebih jauh karya kamu sebelumnya. Atur sedemikian rupa website yang kamu punyai, terutama untuk tema pre wedding, template website harus mencerminkan kesan pre wedding. Jika kamu tidak mempunyai  perusahaan berbasis klien, pertimbangkan menginvestasikan waktu yang kamu punyai untuk menawarkan layanan gratis, namun jika itu hanya target potret studio. Jika kamu berencana untuk fokus pada bisnis wedding, Valerie Jordan owner dari Digital Photography School merekomendasikan untuk menggunakan pernikahan teman sebagai langkah awal. Atau bisa juga, bantu seorang fotografer lokal atau hadiri sebuah workshop wedding fotografi dan dapatkan ijin untuk memasukan beberapa foto pada portfolio yang kamu punyai.

  • Buat Kuisoner Klien

Kuisonari untuk klien merupakan hal vital untuk meraup sukses. Sebuah kuisoner klien membantu untuk mengetahui seorang klien dan berguna untuk perencaan selanjutnya. Pertanyaan khusus pada pembukaan dan penutupan kuisioner yang berhubungan dengan tipe pemotretan dapat memberikan informasi personal yang bernilai tinggi.  Sebagai contoh, Lauren Lim pada Photography Concentrate merekomendasikan untuk bertanya pada pasangan pra-pernikahan “seperti apa momen yang kamu inginkan agar selalu diingat?” dan “apa hal dan tempat favoritmu?”. Perencanaan bagian-bagian pertanyaan harus terfokus pada kebutuhan foto, lokasi yang diinginkan dan berbagai kebutuhan khusus lainnya.

  • Bergabung dengan Organisasi Profesional

Sebuah asosiasi profesional seperti Asosiasi Fotografi Indonesia dapat menjadi ladang bisnis fotografi baru. Untuk pemula, organisasi profesional menyediakan kesempatan bagus untuk membangun networking dan mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Dan juga kamu mungkin beruntung mendapatkan diskoon produk, layanan, asuransi, dan mendapatkan akses legalisasi dan informasi industri. Banyak sekali manfaat yang bisa didapat.


Please Subscribe My Channel
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Cara Memulai Sebuah Bisnis Fotografi Pre-Wedding"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top